BLANTERORBITv102

    Review Buku Bicara Itu Ada Seninya Oh Su Hyang

    Minggu, 29 Desember 2024
    resensi bicara ada seninya

    Review Buku Bicara Itu Ada Seninya

    Saat Bicara Jadi Lebih dari Sekadar Ucapan

    Jika di bidang musik ada seorang yang buta nada, maka dalam hal bicara ada orang yang buta ucapan.

    Ruang Resensi | Demikianlah, kalimat prolog yang ditulis oleh Oh Su Hyang dalam Bicara Itu Ada Seninya.

    Oh Su Hyang adalah seorang dosen dan pakar ilmu komunikasi di Korea Selatan. Beliau memulai karir berbicaranya sejak SMA, disusul debut menjadi reporter, sampai menjadi penyanyi. Dengan trial and error yang tak terhitung jumlahnya, kini beliau memetik hasilnya.

    Dalam buku ini, Oh Su Hyang menegaskan bahwa kemampuan berbicara bukanlah bawaan dari lahir, melainkan skill yang bisa diajarkan dan ditingkatkan, dan dia sendiri adalah buktinya.

    Bicara Itu Ada Seninya, tidak diklaim sebagai buku untuk kalangan khusus, melainkan diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin bertumbuh, berkembang, dan berubah, serta memperbaiki kemampuan berbicara.

    Review Buku Bicara Ada Seninya per Bab

    Bab I: Perbedaan Juara I dan 2 Terletak pada Ucapannya

    Bab satu memiliki 7 poin; mulai dari kesan pertama, nyawa logika, story telling, penyebab takut bicara, bahasa nonverbal, mengubah cara bicara, mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin.

    Masing-masing dari poin ini tidak saling terikat, tapi masih dalam kesatuan. Bila ditarik secara garis besar, bab ini mengatakan bahwa berbicara bisa mengubah seluruh hidup, atasi ketakutan dan berbicaralah menggunakan logika.

    Bab II: Pintar Mendengar Pandai Berbicara

    Ada banyak pembahasan menarik dalam bab ini, salah satunya adalah penggunaan rumus:

    C = Q × P × R

    Communication: Question × Praise × Reaction.

    Komunikasi bisa terbangun dengan pertanyaan dan akan lebih baik ketika dilengkapi dengan pujian serta reaksi. Bab ini ditutup dengan empat teknik mendengarkan; respon, dengarkan hingga selesai, simpulkan, dan ikuti.

    Bab III: Ucapan yang Membuat Lawan Bicara Memihak Kita

    Pada bab tiga ini, buku Bicara Ada Seninya yang ditulis Oh Su Hyang lebih condong kepada masalah marketing. Salah satunya pembahasan terkait lunch box 39.000. Produk yang dibuat oleh sebuah perusahaan kecil ini sukses melejit di pasaran. Padahal, produknya minim publisitas dan pemasaran.

    Ketika ketua tim marketingnya ditanya, apa rahasianya, beliau menjawab bahwa kami menentukan value (nilai) yang tepat.

    Jika dalam berbisnis, sebuah produk harus memiliki nilai yang sesuai, maka demikian pula dalam hal berbicara. Berbicara dengan nilai dan kadar yang tepat bisa mendatangkan kesempatan dan peluang, bahkan membuat komunikasi mengalir dan mudah dipahami.

    Bab IV:  Beratnya Ucapan Ditentukan oleh Dalamnya Isi

    Salah satu sub judul dalam bab ini adalah, Dalamnya Ucapan Berasal Dari Membaca. Oh Su Hyang menampilkan sosok Oprah Winfrey sebagai penguat statementnya. Oprah Winfrey mengatakan bahwa membaca buku memberi pengaruh yang sangat besar dalam hidupnya. Membaca buku membuatnya memiliki harapan, dan mengetahui bahwa banyak orang yang sama sepertinya.

    Oh Su Hyang ingin menekankan, bahwa kecerdasan yang dimiliki oleh Oprah Winfrey atau pengetahuannya terkait politik, ekonomi, buadaya, sejarah, dan seni, tentu tidak lepas dari kebiasaan membaca buku.

    Apa yang diketengahkan oleh Oh Su Hyang dalam bab ini sangatlah benar. Susunan kalimat-kalimat yang indah dan ungkapan-ungkapan yang memiliki makna, serta diksi-diksi yang dalam, diperoleh dari wawasan yang luas. Dan wawasan yang luas bisa diperoleh dengan membaca.

    Bab V: Suara Bagus Bukan Bawaan Dari Lahir

    Pada bab terakhir Bicara Itu Ada Seninya, Oh Su Hyang menggarisbawahi, bahwa suara bagus bukanlah bawaan dari lahir, melainkan suatu yang bisa dilatih dan ditekuni. Oh Su Hyang sudah melakukan latihan yang panjang, hingga mendapatkan suara seperti sekarang ini.

    Kelebihan dan Kekurangan Bicara Itu Ada Seninya

    Buku ini sangat cocok untuk orang-orang yang ingin mempelajari seni berbicara. Ada banyak hal positif yang bisa ditemukan di buku ini. Oh Su Hyang tidak hanya memberikan teori, tapi juga contoh-contoh nyata, sehingga lebih mudah dipahami dan diaplikasikan.

    Selain itu, bahasa yang digunakan juga sederhana sehingga seusai untuk berbagai kalangan. Tips-tips yang ditawarkan oleh Oh Su Hyang juga bersifat praktis dan relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara personal maupun profesional.

    Walaupun demikian, buku ini cenderung umum dan tidak terlalu inovatif. Bagi pembaca yang sudah familiar dengan topik komunikasi, konsep yang ada mungkin terlalu mendasar dan tidak menawarkan wawasan baru.

    Beberapa pembaca mungkin akan merasakan bahwa buku ini terlalu fokus pada pengalaman pribadi penulis, serta menggunakan pendekatan budaya khas Korea Selatan, sehingga tidak memberikan perspektif yang cukup luas dan mungkin kurang relevan dengan pembaca yang memiliki budaya berbeda.

    Identitas Buku:

    Judul: Bicara Itu Ada Seninya
    Judul Asli: The Secret Habits to Master Your Art of Speaking
    Penulis: Oh Su Hyang
    Tahun terbit: 2021 (cet. ke 23)
    Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
    Tebal: 238 hal
    Genre: Self Improvement
    ISBN: 978-602-455-392-0

     

    Demikian review buku Bicara Itu Ada Seninya Oh Su Hyang. Semoga bermanfaat.

     

    Baca juga: Review Man's Search for meaning Viktor Frankl



    Author

    Moera Ruqiya

    Panggil aku, Moera.